Produksi Film; Raih Kejuaraan Tingkat Kabupaten
Jepara telah memproduksi 4 film meliputi : (1) Paijo disutradarai Robit; (2) Tapak Kaki di Desa disutradarai Beni Eko; (3) Karung Beras disutradarai Robit; dan Surban Putih disutradarai Lisnatul Faudiyah.
Khoirul Muslimin, M.I.Kom mengatakan film merupakan karya cipta seni dan budaya media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan asas sinematografi. Film juga bisa menjadi alat menyeru, mengajak dan mendorong untuk berbuat baik. Hal ini juga bisa dimaknai berdakwah dengan film juga efektif.
Awalnya, pembuatan film dilatarbelakangi tugas mata kuliah sosiologi, tugas ini kemudian berdampak pada munculnya potensi mahasiswa yang belum pernah tergali. Film dengan judul “Paijo” mendapat perhatian dan tanggapan dari pelajar saat pemutaran di sekolah-sekolah. Film yang berlatar belakang kehidupan sosial ini, mengisahkan bahwa seorang harus bekerja keras untuk meraih cita-citanya.
Potensi tersebut, akhirnya membuka peluang pada mahasiswa fakultas Dakwah, berupa pembinaan membuat film di MA Mathalibul Huda Mlonggo. Pembuatan film diawali dengan casting pemain yang diseleksi langsung oleh mahasiswa fakultas Dakwah, yang dilanjutkan dengan bedah naskah.
Proses pembuatan film yang cukup lama, akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Hasil binaannya meraih juara pertama tingkat Kabupaten Jepara dalam kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni Maarif Jawa Tengah.
“Saya bersyukur dan bangga atas kerja keras kami membuahkan hasil, semoga ini memberikan dorongan untuk selalu berkarya”, ujar Eko Bahrudin.
Sementara itu, Kepala MA Mathalibul Huda Drs. Sugiwanto, M.M. mengucapkan terima kasih atas prestasi yang telah diperoleh dalam bidang perfilman. Ini budaya baru pada sekolah kami, ternyata anak didik kami memiliki potensi dan bisa berprestasi. Untuk itu kegiatan pembuatan film akan kami rutinitaskan untuk menggali potensi peserta didik kami.
“Syukur Alhamdulillah, dan selamat untuk tim corner perfilman yang telah memberikan kontribusi positif, sebagai upaya mengembangkan potensi diri dan proses aktulisasi. Tentu tidak cukup sampai disini, lakukan karya yang lebih fonomental untuk mengharumkan nama fakultas dan bangsa ini, ujar Abdul Wahab, M.S.I. selaku kaprodi.
Corner perfilman dibentuk untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki sebagai bekal ketrampilan. Tidak ada yang bermanfaat ketika kita terus berpacu dalam karya, dan berpacu dalam prestasi. Ujarnya.
Komentar