Perencanaan Acara Televisi: Tahapan Penayangan Acara Televisi

Perencanaan Acara Televisi: Tahapan Penayangan Acara Televisi

Penulis : Khoirul Muslimin, S.Sos.I., M.I.Kom.


FADAKOM.com. Program televisi yaitu semua rancanangan serta usaha yang tersaji dalam layar televisi yang mengandung unsur pesan, hiburan, dan pendidikan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan, siaran adalah kegiatan yang dipertunjukkan atau disiarkan.

Perencanaan Acara Televisi

Menurut Andreas Yulianto dan M. Purnomo Sidik dalam modul Desain Program Televisi 1 menyatakan bahwa televisi dilahirkan sebagai media massa yang bergerak pada ranah hiburan. Sejalan perkembangan dan perubahan zaman, dunia televisi juga berkembang dan berubah. Melalui layar kaca masyarakat tidak hanya disuguhi beragam acara hiburan, namun juga informasi dan olahraga.

Secara garis besar produk acara televisi dapat dibagi dua, yaitu acara karya artistik yang bersifat non-faktual dan acara berita yang bersifat faktual. Prinsip acara karya artistik/non-faktual/non-berita adalah lebih menitikberatkan pada hal yang bersifat artistik (motivasi, tujuan yang berkaitan dengan pemenuhan keindahan/estetika serta etika sesuai dengan tuntutan skenario/naskah cerita). Ruang lingkupnya bersifat hiburan atau entertainment seperti drama, sinetron, FTV, acara musik, reality show, dan sebagainya yang kini banyak diproduksi oleh PH.

Prinsip acara karya faktual/ berita adalah lebih menitikberatkan pada hal yang bersifat permasalahan hangat atau aktual, menyerap realitas atau faktual untuk memuaskan rasa ingin tahu serta menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan penonton. 

Tahapan penayangan acara televisi sangatlah panjang, namun pada dasarnya ada 6 (enam) tahapan yaitu : (1) perancangan program; (2) pra produksi; (3) produksi; (4) pasca produksi; (5) siaran; dan (6) evaluasi.

Perancangan Program (Development )

1.    Pencarian ide (Idea)

2.    Penentuan sasaran (Audience/Channel target)

3.    Pengembangan (Development/Treatment)

4.    Penentuan tokoh/karakter (Develop characters)

5.    Pengembangan adegan (Develop scenes)

6.    Pengembangan treatment (Develop script outline or treatment)

7.    Diproduksi sendiri atau membeli produk jadi (In-house Production or Production company)

8.    Penulisan naskah lengkap (Write full script)

9.    Perencanaan kebutuhan kerabat kerja/kru produksi (Commissioning)

 Pra-Produksi

1.       Pemilihan pemeran (Casting)

2.       Perencanaan set (Set design)

3.       Perencanaan pencahayaan (Lighting design)

4.       Penentuan kerabat kerja/kru produksi (Recruit production crew)

5.       Pemilihan lokasi (Choose locations)

6.       Pengadaan/pembelian properti (Buy props)

7.       Persiapan kostum dan tata rias (Costumes & Make Up)

8.       Naskah jadi (Final script)

Produksi

1.       Latihan diluar lokasi (Off-site rehearsal)

2.       Pengambilan gambar lokasi (Location filming)

3.       Latihan studio (Studio rehearsal)

4.       Rekaman studio (Studio recording)

Pasca Produksi

1.       Penyuntingan gambar (Editing pictures)

2.       Penyuntingan suara (Editing sound)

3.       Penambahan grafis (Adding graphics)

4.       Pengisian suara dan pengecekan akhir (Dubbing & Grading)

5.       Hasil akhir (Final cut)

Siaran

1.       Promosi (On air promotion & press)

2.       Pemasaran (Marketing)

3.       Penayangan (Transmission)

4.       Evaluasi & Monitoring

Evaluasi

1. Mengamati jalannya penyiaran;

2. Menilai mutu penyiaran;

3. Mengevaluasi masukan yang diterima dan meneruskan kepada setiap fungsi terkait

Komentar



Berita Sejenis