
Mahasiswa KPI Raih Juara 3 Lomba Video Pendek Tingkat Nasional
FDK UNISNU – Tim dari mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, berhasil meraih juara 3 dalam Lomba Video Pendek Kategori Mahasiswa pada Malam Peluncuran Aksi Moderat Beragama yang diumumkan pada hari Rabu (22/09/2021).
Lomba video pendek tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dalam rangka Launching Aksi Moderat Beragama dengan tema: Menyemai Nilai-Nilai Moderasi Beragama dalam Kebhinekaan.
Video pendek yang dapat menyabet juara 3 tersebut berdurasi 60 detik dan di produksi oleh Deni Saputra sebagai pemeran, Aufa Maulana Hidayat sebagao pemeran, Roos Hendri Nur Wahyu Utomo sebagai kameramen, dan M. Syaifur Roqib sebagai editor. Keempat mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Alur cerita video tersebut bermula dari seorang pemuda yang mempunyai ketaatan dalam menjalankan perintah agamanya dan selalu berbuat baik kepada siapa saja. Pada suatu siang suara adzan berkumandang menandakan sholat dhuhur telah tiba, seperti biasanya pemuda itu selalu bergegas untuk pergi ke Masjid menjalankan sholat dhuhur berjamaah. Diperjalanan pemuda tersebut dikagetkan dengan seorang warga yang naik motor dengan membawa momol (daun jagung) yang hampir menabraknya dipertikungan jalan. Warga yang kaget dan tak bisa mengendalikan motornya akhirnya terjatuh bersama momol yang ia bawa. Sontak pemuda itu langsung memberikan pertolongan pertama kepada pengendara motor di tempat kejadian, disisi lain suara iqomah sudah terdengar sebagai tanda sholat dimulai dan pemuda itu tidak sempat mengikuti sholat berjamaah di masjid.
M. Syaifur Roqib, salah satu tim mengungkapkan, bahwa pesan yang ingin disampaikan melalui video pendek berjudul momol ini adalah untuk mengingatkan kepada semuanya agar selalu mengutamakan persaudaraan antar sesama meskipun suatu saat nanti kita menemui perbedaan-perbedaan diantaranya. “Meskipun sholat berjamaah itu baik akan tetapi menolong saudara kita juga sama baiknya meskipun nantinya kita tahu saudara kita berbeda agama karena perbedaan harus bisa menyatukan bukan hanya menjadi pemecah belah”. Lanjutnya.
Komentar