Yang paling utama adalah kita perlu merubah paradigma tentang Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yaitu pertama, Paradigma bahwa Dakwah itu (hanya) “pidato” itu tidak tepat; kedua, FDK itu kecil tapi luas [kecil fisiknya, tetapi luas cakupannya]; ketiga, FDK menjadi kebanggaan tersendiri [tuntutan globalisasi]; dan keempat, Potensi “Besar” dan “Tenar” (Pemanfaatan Media).
Di antara mentalitas sekaligus ciri khas Santri adalah kesederhanaan, kemandirian dan keikhlasan. Itulah mengapa ketika mengabdi untuk Agama dan Bangsa, mereka tidak berlebih-lebihan, tidak cengeng apalagi lebay serta tidak itung-itungan. Para Santri melintas di marka moderasi.
Kerajaan Dawud dikuatkan oleh Tuhan dengan anugerah bekal "Hikmah" (pemahaman serta kecerdasan yang kuat) dan "Fash al-Khithab" (kebijakan dalam memutuskan atau "menjeda" perkara).
Terkadang, "Jeda" itu penting. Dalam dunia "halo-halo", sehabis mukaddimah apabila ingin melanjutkan ke isi, minimal harus ada "amma ba'du"-nya, itu terasa lebih indah...
Efektifitas Dakwah meniscayakan sinergi antar-unsur, salah satunya adalah wasilah atau media dakwah. Media virtual merupakan media alternatif yang harus difungsikan secara aktif dan efektif untuk menyeru ummat menuju jalan Tuhan.